Senin, 02 Oktober 2017

Kerajinan unik Malang saat ini mulai dilupakan


Kerajinan unik Malang saat ini mulai dilupakan

Selain keramik Dinoyo, tambahan kerajinan Malang yang mulai pudar dimakan adalah Masker Malangan. Topeng Malangan ini
Terbuat dari bahan kayu juga menjadi salah satu aksesoris wajib untuk Tari Topeng. Karena peminatnya lebih banyak
kesepian, Masker Malangan ini seakan dibalut gelombang peradaban dan perlahan lenyap. Berikut ini adalah kerajinan standar kota Malang
yang harus dipertahankan. Malang adalah salah satu kota yang memiliki daya tarik wisata besar di provinsi jawa timur. Kehadirannya ada
telah diakui oleh dunia. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah wisatawan yang berkunjung dari dalam dan luar negeri.
Sayangnya, daya tarik indah ini tidak sesuai dengan produksi kerajinan unik Malang untuk souvenir bagi wisatawan. Di
Sebenarnya, beberapa di antaranya mulai terlupakan. Dinoyo Keramik Beberapa dekade yang lalu, di sepanjang jalan antara Dinoyo bersama
Mayjen Panjaitan berdiri di atas tumpukan usaha keramik. Kerajinan ini akhirnya lenyap seiring berjalannya waktu. Saat ini ada
Hanya beberapa pengusaha yang terus berusaha melestarikan warisan dan masih bertahan. Sebagai negara dengan a
Budaya, melestarikan ketiga warisan leluhur ini adalah sebuah kewajiban. Mulailah memperkenalkan kebiasaan budaya Indonesia yang normal
sekitar satu untuk menjadi berkelanjutan dan berlanjut lebih lama. [ayu] Mungkin beberapa orang yang mengerti kerajinan Batik Tulis Malang. Ini
kerajinan sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Memang, Batik Tulis Malang tidak sepopuler. Namun, batik ini memiliki atribut tersendiri
dan tata letak. Budaya menurun sejak jaman Kanjuruhan dan Singosari benar dipelihara untuk anak-anak kita dan
cucu Masker Malangan Batik Tulis Malang.Baca juga: plakat kayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar